Notification

×

Iklan desktop utama

Buy template blogger

Iklan Utama Mobile

Buy template blogger

Dari Senja, Lawang Kulon Mengantar Harapan

Minggu, 28 Desember 2025 | Desember 28, 2025 WIB Last Updated 2025-12-28T12:36:49Z
>

 

Team kreatif karang taruna Kecamatan Donorojo 27/12/25 (Doc. Kartar Donorojo)



Pacitansatu.com -Festival Lawang Kulon menggema di Pendopo Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan, pada Sabtu malam (27/12/2025). Kegiatan budaya ini menjadi ruang ekspresi seni, apresiasi kinerja desa, sekaligus penguatan identitas lokal yang melibatkan unsur pemerintah, pemuda, dan masyarakat.


Acara yang digelar pada malam hari tersebut dihadiri Pelaksana Tugas Camat Donorojo, pengurus Karang Taruna tingkat kecamatan dan kabupaten, seniman lokal, tokoh masyarakat, serta warga dari berbagai desa di wilayah Donorojo.


Festival Lawang Kulon tahun 2025 menghadirkan beragam agenda, mulai dari pentas Reog Simorojo Manunggal, apresiasi tata kelola pemerintahan desa, pemutaran film pendek, hingga pertunjukan musik keroncong yang membalut acara dengan nuansa budaya.


Pelaksana Tugas Camat Donorojo, Nasrul Hidayat, S.STP., M.Si., dalam sambutannya menegaskan bahwa Festival Lawang Kulon merupakan bentuk nyata pelestarian budaya berbasis partisipasi masyarakat. “Festival ini bukan sekadar hiburan, tetapi ruang refleksi dan kebanggaan atas kekayaan budaya yang kita miliki bersama,” ujarnya.


Nasrul juga menilai keterlibatan pemuda menjadi kunci keberlanjutan kegiatan kebudayaan di tingkat kecamatan. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah dan generasi muda perlu terus diperkuat agar budaya lokal tetap hidup di tengah perkembangan zaman.


Ketua Karang Taruna Kecamatan Donorojo, Jemi Darmawan, S.Sos., menyampaikan bahwa Festival Lawang Kulon lahir dari semangat pemuda untuk menghadirkan ruang kreatif yang inklusif. “Kami ingin pemuda Donorojo tidak hanya menjadi penonton, tetapi pelaku utama dalam menjaga dan mengembangkan budaya daerah,” kata Jemi.


Ia menambahkan, keterlibatan komunitas seni dan masyarakat menjadi kekuatan utama festival ini. Menurutnya, kegiatan budaya dapat menjadi sarana edukasi sekaligus media pemersatu lintas generasi.


Apresiasi kinerja tata kelola pemerintahan desa tahun 2025 turut menjadi bagian penting dalam rangkaian acara. Penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk pengakuan atas upaya desa dalam meningkatkan transparansi, pelayanan publik, dan partisipasi warga.


Ketua Karang Taruna Kabupaten Pacitan, Mulyadi, M.Pd., mengapresiasi inisiatif Karang Taruna Donorojo yang konsisten mengangkat potensi budaya lokal. “Kegiatan seperti ini menunjukkan bahwa pemuda mampu menjadi motor penggerak pembangunan sosial dan kebudayaan di daerah,” tuturnya.


Mulyadi berharap Festival Lawang Kulon dapat berkembang menjadi agenda tahunan berskala lebih luas. Ia menilai kegiatan tersebut memiliki potensi untuk mendorong ekonomi kreatif sekaligus memperkuat karakter generasi muda.


Selain pertunjukan seni tradisi, panitia juga memutar dua film pendek Penghargaan ekshibisi lokal Juara Harapan 1: Bendho — PKK x Karang Taruna Kecamatan Donorojo. Penghargaan individu Lead Actor/Actress: Jangan Kau Lakukan — SMK PGRI Donorojo. Karya sinema lokal tersebut mengangkat pesan sosial yang dekat dengan realitas masyarakat, sekaligus menjadi ruang apresiasi bagi kreator muda daerah diajang festival film horor tahun 2025.


Suasana semakin hangat dengan penampilan keroncong “Toyo Surga” yang menghadirkan nuansa klasik dan nostalgia. Alunan musik keroncong tersebut mengiringi jalannya acara hingga larut malam.


Salah satu penampilan utama dalam festival ini adalah Tari Lawang Kulon. Tarian tersebut menjadi representasi nilai filosofis kehidupan masyarakat Donorojo yang lekat dengan alam dan perjalanan hidup.


Tari Lawang Kulon diawali langkah penari dari arah barat sebagai simbol senja dan perenungan. Properti dayung yang digunakan melambangkan identitas pesisir Donorojo serta perjuangan manusia dalam mengarungi kehidupan.


Pada bagian akhir tarian, penari membawa kembali dayung sebagai simbol terbukanya Lawang Kulon, pintu peralihan menuju harapan dan arah baru. Melalui festival ini, Donorojo menegaskan komitmennya menjaga budaya, memperkuat peran pemuda, dan merawat kebersamaan masyarakat. (af)
×
Berita Terbaru Update