Pacitansatu.com -Pagelaran seni budaya Reog Simorojo Manunggal digelar dalam rangkaian kegiatan (The Legend Official Handicraft) Lawang Kulon di halaman pendopo Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan, Sabtu (27/12/2025). Kegiatan ini menjadi ruang kolaborasi antara pelestarian budaya lokal dan penguatan ekonomi kreatif masyarakat.
Acara tersebut diselenggarakan oleh Pemerintah Kecamatan Donorojo bersama DPK KNPI Kecamatan Donorojo dan Karang Taruna Kecamatan Donorojo. Kolaborasi lintas unsur ini menunjukkan komitmen bersama dalam menjaga warisan budaya sekaligus mendorong partisipasi generasi muda.
Pagelaran Reog Simorojo Manunggal dimulai pukul 13.00 WIB dan berlangsung hingga selesai. Sejak siang hari, masyarakat tampak antusias memadati area kegiatan untuk menyaksikan pertunjukan seni tradisional yang sarat nilai historis dan filosofis.
Plt. Camat Donorojo, Nasrul Hidayat, S.SIP., M.Si., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah kecamatan dalam memperkuat identitas budaya lokal di tengah arus modernisasi. Menurutnya, seni tradisi harus terus dihidupkan melalui ruang-ruang publik yang inklusif.
Nasrul menjelaskan, Reog Simorojo bukan sekadar pertunjukan hiburan, melainkan simbol kebersamaan dan keteguhan masyarakat Donorojo. Ia menilai, pelibatan pemuda dalam kegiatan budaya menjadi kunci keberlanjutan tradisi daerah.
Selain sebagai ajang pelestarian budaya, kegiatan ini juga dirancang untuk mendukung sektor ekonomi kreatif melalui (The Legend Official Handicraft) Lawang Kulon. Produk UMKM ditampilkan sebagai bentuk penguatan potensi berbasis kearifan lokal.
Ketua Karang Taruna Kecamatan Donorojo, Jemi Darmawan, S.Sos., mengatakan bahwa pemuda memiliki peran strategis dalam menjembatani nilai tradisi dengan kreativitas masa kini. Ia menegaskan, kegiatan ini menjadi wadah ekspresi sekaligus pembelajaran bagi generasi muda.
Jemi menambahkan, keterlibatan Karang Taruna bertujuan menumbuhkan rasa memiliki terhadap budaya daerah. Menurutnya, ketika pemuda diberi ruang dan kepercayaan, mereka mampu menghadirkan inovasi tanpa meninggalkan akar budaya.
Sementara itu, Ketua DPK KNPI Kecamatan Donorojo, Afif, menyampaikan bahwa sinergi antar organisasi kepemudaan menjadi kekuatan utama dalam penyelenggaraan acara ini. Ia menilai kolaborasi lintas elemen mampu menciptakan kegiatan yang berdampak luas bagi masyarakat.
Afif menjelaskan, Reog Simorojo Manunggal dipilih karena memiliki nilai historis yang kuat dan melekat dengan kehidupan sosial masyarakat Donorojo. Ia berharap, seni tradisi ini dapat terus dikenalkan kepada generasi muda secara berkelanjutan.
Pertunjukan Reog Simorojo Manunggal disajikan dengan tata artistik yang memadukan unsur tradisional dan estetika panggung modern. Hal tersebut memberikan pengalaman visual yang menarik tanpa menghilangkan esensi budaya aslinya.
Para penampil menampilkan gerak, iringan musik, dan kostum khas yang mencerminkan kekayaan budaya lokal. Penonton tampak larut dalam setiap adegan yang menggambarkan nilai keberanian, solidaritas, dan kearifan lokal.
Kegiatan ini juga menjadi sarana edukasi budaya bagi masyarakat, khususnya anak-anak dan remaja. Melalui pertunjukan langsung, nilai-nilai tradisi dapat dipahami secara kontekstual dan lebih membekas.
Pemerintah Kecamatan Donorojo berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan secara rutin. Selain memperkuat identitas budaya, acara ini dinilai mampu menjadi daya tarik wisata budaya di wilayah Donorojo.
Dengan terselenggaranya Pagelaran Reog Simorojo Manunggal dalam (The Legend Official Handicraft) Lawang Kulon, sinergi antara pemerintah, pemuda, dan masyarakat diharapkan semakin solid. Kolaborasi ini menjadi langkah nyata dalam menjaga budaya sekaligus mendorong pembangunan berbasis kearifan lokal. (af)